Di masa lalu, brand positioning dianggap sangat penting untuk bisnis B2C, tetapi tidak relevan untuk bisnis B2B.
Mayoritas pandangan yang SALAH mengenai B2B adalah:
- Harga adalah kekuatan pendorong di balik keputusan pembelian dalam B2B
- Pembeli B2B adalah pembuat keputusan rasional yang tidak tergerak oleh faktor emosional, termasuk brand
- Hubungan antara tenaga penjualan dan pembeli lebih penting daripada brand
- Produk B2B terlalu kompleks untuk menggunakan tagline
Namun, pandangan-pandangan tersebut telah berubah, dan kebanyakan orang sekarang memahami bahwa branding sama pentingnya bagi B2B dan B2C.
Pembeli B2B adalah manusia, dan manusia bersifat emosional. Manusia pada umumnya membuat keputusan dengan mengandalkan kesan pertama mereka dari ingatan, citra, dan perasaan yang tersimpan.
Emosi berdampak pada pengambilan keputusan ekonomi. Brand secara inheren beroperasi pada tingkat emosional dengan merangsang bagian otak yang menyimpan reaksi emosional. Dengan menciptakan brand association yang tepat dalam benak prospek Anda, Anda dapat mulai melakukan kesepakatan sebelum penjualan dimulai.
Kepercayaan dapat diraih dengan membuat brand Anda menjadi pemain dominan di pasar, atau dengan menjadi top of mind di awal siklus pembelian.
Manfaat brand B2B yang kuat
Bisnis B2B dapat memperoleh banyak manfaat dari brand yang kuat. Brand B2B yang kuat:
Continue reading “Apakah Brand penting dalam bisnis B2B?”